Pengutil
Siapakah yang mencuri?Tidak ada ciri khusus seorang pengutil. Orang yang mencuri dari toko bisa datang dari bermacam usia, suku, kelamin, maupun latar belakang sosial ekonomi yang beragam. Pengutil secara umum dibedakan menjadi dua macam:
1. Pengutil Profesional. Orang yang melakukan ini bisanya mencuri barang-barang mahal, seperti pakaian dan perhiasan, barang yang bisa dengan mudah dijual kembali.
2. Pengutil Amatir atau Kasual. Kebanyakan pencuri yang ada termasuk dalam golongan ini. Kelompok ini tidak biasa untuk pergi ke toko tertentu dengan tujuan mencuri, tapi ketika mereka sedang jalan-jalan di dalam toko kemudian mereka melihat kesempatan, baru mereka mencuri.
Banyak orang menyangka bahwa pengutil mengalami kelainan mental atau mereka memang benar-benar membutuhkan barang-barang yang mereka curi untuk bertahan hidup sementara mereka tak mampu untuk membelinya. Tapi, yang terpenting bukanlah mengapa mereka mengutil. Sejumlah orang menderita kleptomania (dorongan dari dalam diri untuk mencuri). Biasanya yang tergolong kleptomania adalah orang yang memiliki uang untuk membayar barang-barang yang mereka curi.
Beberapa mungkin saja mengutil dengan berbagai alasan yang berbeda. Tapi, tak bisa dimungkiri bahwa mengutil adalah mencuri dan di beberapa tempat menjatuhkan hukuman berat kepada si pengutil. Termasuk menahannya dengan tuduhan melakukan kejahatan, atau pemberian denda yang cukup tinggi.
Beberapa orang mungkin tidak menyadari seberapa parah akibat yang diderita akibat mengutil. Yang tampak innocent adalah bahwa mengutil berpengaruh pada masa depan seseorang, termasuk kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak remaja mengalami masa-masa sulit ketika petugas toko menangkap mereka saat mengutil dan menanggapinya sangat serius.
fia/teenhealth
Mengapa Remaja Mengutil?
Tekanan teman sepermainan adalah salah satu alasan mengapa seseorang mengutil. Beberapa melakukannya karena mengutil mereka anggap sebagai perbuatan yang menantang. Dan, beberapa lagi mungkin melakukan ini karena teman-teman mereka juga mengutil dan mereka ingin menjadi bagian dari mereka. Beberapa melakukannya karena menginginkan sesuatu yang dimiliki teman-temannya, sementara mereka tak mampu untuk membeli.
Beberapa orang mengutil hanya untuk mengetahui apakah mereka bisa atau tidak melakukannya. Mereka melakukannya sebagai tantangan menjadi tanpa kompromi walau melanggar hukum. Sedang yang lain melakukan ini untuk mencari perhatian orang tua atau teman-teman.
Sedikit orang mengutil sebagai balasan rasa kecewa terhadap toko atas ketidakpuasan berbelanja di sana. Tapi, mengutil tidak berpengaruh pada toko sebesar pengaruhnya pada pelaku mengutil. Malahan, pihak toko sudah memperhitungkan pengutilan dengan memasukkan beban kehilangan pada harga barang yang mereka jual. Jadi, orang yang berbelanja harus membayar di atas harga normal, toko tidak mau menanggungnya.
Lalu, apa yang akan terjadi pada si pengutil? Tertangkap saat mengutil bisa menjadi hal yang sangat serius dari yang dibayangkan. Beberapa hal yang mungkin terjadi pada si pengutil:
1. Mereka bisa ditangkap dan ditarik oleh petugas di tengah toko sampai ke kantor pengelola, sehingga semua orang bisa melihat.
2. Mereka bisa terkena denda karena melakukan pencurian.
3. Mereka dilarang masuk di beberapa toko.
4. Seseorang yang tertangkap basah mengutil dan lebih dari sekali bisa dicatat sebagai orang yang pernah melakukan perbuatan krinimal. Akhirnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, mendaftar kuliah atau melakukan hal-hal lain yang mereka inginkan.
5. Bahkan, beberapa lembaga akan mencatatnya dalam database yang mereka miliki, sehingga mereka memilih tak mau berurusan dengan kita.
Karena itu, pikirkanlah dulu sebelum mengutil. Karena itu perbuatan salah secara hukum dan moral, jangan lakukan. Kamu perlu memikirkan dampak yang akan kamu hadapi di masa mendatang. Bila ada teman yang mengajak tolaklah dengan baik-baik.
(fia/teenhealth )